Hardisoesilio Saksikan Kontes Ternak di Bondowoso
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Hardisoesilo dalam rangkaian kunjungan kerja pribadinya menyempatkan diri menyaksikan kontes ternak yang merupakan acara tahunan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, untuk menggairahkan para peternak sapi dalam mengembangkan usaha ternaknya.
Di sela-sela kunjungan kerja ke daerah pemilihannya di Jawa Timur III yang meliputi Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi dan Situbondo, Rabu (5/8), Hardisoesilo mengatakan bahwa kontes ternak yang rutin diselenggarakan setiap tahun itu merupakan wahana positif bagi masyarakat setempat, khususnya para peternak sapi, untuk mengembang-biakkan sapi-sapi mereka.
"Kontes ini menghadirkan sapi-sapi terbaik dari tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bondowoso dan karenanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi para peternak apabila sapi mereka berhasil keluar sebagai pemenang dalam kontes ini," ujar politisi senior Partai Golkar tersebut.
Melalui kegiatan tersebut, para peternak Bondowoso diharapkan lebih terpacu dalam membudidayakan ternak mereka, tidak hanya dalam hal meningkatkan jumlah populasi sapi saja tetapi juga berinovasi dalam pengembangan sapi berkualitas hasil kawin silang melalui inseminasi buatan (IB).
Dalam ajang kontes ternak Bondowoso yang dibuka bupati setempat Amin Said Husni itu, ratusan sapi dinilai tim juri untuk aspek kualitas dan kuantitas sapi yang dilombakan. Aspek kualitas antara lain mencakup warna bulu, bentuk tubuh, proporsi leher dengan badannya dan lain sebagainya. Sedangkan penilaian untuk aspek kuantitas meliputi berat badan, lingkar dada, panjang badan dan lainnya. Sementara untuk kategori jenis sapi yang dilombakan diantaranya adalah induk, induk lokal, calon kereman dan kereman, pedet jantan, pedet betina dan kategori calon induk.
Ditempat yang sama, Bupati Bondowoso Amin Said Husni menuturkan bahwa Bondowoso sudah lama dikenal sebagai daerah unggulan pertanian dan peternakan. Oleh karena itu, menurut Amin, Pemda setempat berupaya untuk memfasilitasi beragam wahana yang bisa mendorong masyarakat terus produktif di bidang pertanian dan peternakan.
"Tentunya kita ingin mendorong masyarakat agar bersama pemerintah menjawab tantangan kebutuhan nasional yakni swasembada pangan dan daging," ujarnya.
Dampak Erupsi Gunung Raung
Sementara itu mengenai dampak erupsi Gunung Raung, Hardisoesilo menjelaskan bahwa abu vulkanis yang mulai menutupi areal persawahan masyarakat mulai menimbulkan persoalan tersendiri. Abu vulkanik itu banyak menempel di daun-daun tanaman pada lahan pertanian masyarakat.
"Banyak tanaman tembakau, hortikultura dan tanaman pangan lainnya di Bondowoso yang mulai tertutupi abu vulkanik Gunung Raung ini," ujarnya.
Gunung Raung ditetapkan berada dalam status siaga sejak 29 Juni 2015 lalu. Erupsi gunung berapi yang berada di perbatasan tiga kabupaten di Jawa Timur, yakni Bondowoso, Jember dan Banyuwangi, ini telah memberikan beberapa dampak.
Dampak terbesar dari erupsi Raung ini dirasakan sektor ekonomi terutama pariwisata akibat diberlakukannya buka tutup sejumlah bandara, termasuk Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi. (as)